Sebening Air Mata


Air mata..
Zahirnya titisan bening terbit dari pelupuk mata
Mengalir kala kolam sepasang mata tiada mampu mengempangnya
Namun..
walau hanya titisan air tampak tiada harga
memberi sejuta makna pada pemilik raga
Ekspresi gelojak dan rasa di jiwa

Air mata dan tangis…
Bahasa pertama seorang manusia
untuk dewasa mencari punca
apa ingin dikhabar si kecil tercinta
Inginnya, sakit, lapar,takut, tidak selesa
tangisan dan air mata menjadi bahasa

Air Mata dan tangis
Kala sanubari dirangkul gembira..
Titis itu cermin terharu dan bahagia
Menggamit insan memandang ikut ceria
menangis gembira hati bahagia

Air Mata…
Kala kesakitan tiada terperi
Titis itulah bercerita pada pemerhati
walau ulas bibir rapat terkunci
cukup buat insan mengerti

Air Mata..
Kala sanubari dihimpit duka
titis itu teman derita
meringan beban hati sengsara
Engkaulah teman kala bahagia dan nestapa

Air Mata..
Engkaulah teman rafik raga dan sanubari
Engkau hanya biasa bagi yang tidak mengerti
hakikatnya engkaulah pembela di akhirat nanti
jika gugurmu kerana Ilahi

Air Mata..
Gugurlah engkau kerana takutku pada yang Esa
Gugurlah engkau kerana takutku pada azab di alam baqa
Gugurlah engkau kerana takutku pada azab neraka
Gugurlah engkau kerana takutku menghadapi dahsyatnya akhirat sana

Gugurlah engkau kala keinsafan di atas segala dosa
Gugurlah engkau kala rasa hinanya diriku di sisi Yang Esa
Gugurlah engkau kala kumemohon diampun dosa dan alpa
Gugurlah engkau kala kumemohon taubatku diterima

Gugurlah engkau kala kumemohon petunjukNya
Gugurlah engkau kala kumemohon bantuanNya
Gugurlah engkau kala ku memohon mati dalam rahmatNya
Gugurlah engkau kala kumemohon menghuni syurgaNya

Gugurlah engkau kala kumengharap redhaNya
Gugurlah engkau kala kumengharap cintaNya
Gugurlah engkau kala kurindu pada Pencipta
GUgurlah engkau kala kurindu hampir padaNya
Gugurlah engkau kala ku rindu pada kekasihNya

Gugurlah engkau kala kusujud pada yang Kuasa
Gugurlah engkau kala kutadabbur Kalam yang Esa
Gugurlah engkau kala zikirku pada Yang Kuasa
Gugurlah engkau kerana Yang Esa

kerana kuingin setiap titismu menjadi pembelaku
kerana kuingin setiap titismu menjadi saksiku
kerana kuingin setiap titismu menyelamatkan diriku
kerana kungin setiap titismu membawa ku ke syurga idamanku
kerana kuingin setiap titismu kudapat melihat wajah Rabbku..
kerana kuingin setiap titismu bawa bahagia abadi buatku
walau engkau hanya setitis air membasahi pipi


Rujukan:

Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda:
” Dua mata yang tidak akan disentuh oleh api neraka, iaitu mata yang menangis kerana takut (azab) Allah dan mata yang berjaga ketika berjihad pada jalan Allah”.

[Hadis Riwayat Tarmidzi]

Daripada Abi Hurairah (ra) bahwa Rasulullah (sallallahu alaihi wasalam) bersabda: Ada tujuh golongan yang akan mendapat perlindungan Allah pada hari yang tiada perlindungan kecuali perlindunganNya:
1.       Imam (pemimpin) yang adil.
2.       Pemuda yang taat kepada Allah sejak kecil.
3.       Lelaki yang terpaut hatinya dengan masjid.
4.       Dua orang yang saling kasih-mengasihi kerana Allah.
5.       Lelaki yang diajak oleh wanita yang mempunyai kedudukan dan cantik, lalu ia berkata: “Aku takut kepada Allah”.
6.       Orang yang bersedekah secara sembunyi sehingga tidak mengetahui tangan kirinya apa yang diberi oleh tangan kanannya.
7.       Orang yang bermunajat kepada Allah sambil menggelinangkan airmatanya.

[Hadis Sahih Riwayat Bukhari dan Muslim]


Buat Calon Suami

Pernikahan atau Perkahwinan,
Menyingkap tabir rahsia …
Isteri yang kamu nikahi,
Tidaklah semulia Khadijah,
Tidaklah setaqwa Aisyah,
Pun tidak setabah Fatimah …
Justeru Isteri hanyalah wanita akhir zaman,
Yang punya cita-cita, Menjadi solehah …

Pernikahan atau Perkahwinan,
Mengajar kita kewajiban bersama …
Isteri menjadi tanah, kamu langit penaungnya,
Isteri ladang tanaman, kamu pemagarnya,
Isteri kiasan ternakan, kamu gembalanya,
Isteri adalah murid, kamu mursyidnya,
Isteri bagaikan anak kecil, kamu tempat bermanjanya ..
Saat Isteri menjadi madu, kamu teguklah sepuasnya,
Seketika Isteri menjadi racun, kamulah penawar bisanya,
Seandainya Isteri tulang yang bengkok, berhati2lah meluruskannya …

Pernikahan atau Perkahwinan,
Menginsafkan kita perlunya iman dan taqwa …
Untuk belajar meniti sabar dan redha,
Karena memiliki isteri yang tak sehebat mana,
Justeru kamu akan tersentak dari alpa,
Kamu bukanlah Muhammad Rasulullah atau Isa As,
Pun bukanlah Sayyidina Ali Karamaullahhuwajah,
Cuma suami akhir zaman, yang berusaha menjadi soleh …

C I N T A

jalan lurusjpg

Ya Aziz……….
Jika Cinta Adalah Ketertawanan
Tawanlah Aku Dengan Cinta Kepada-Mu
Agar Tidak Ada Lagi Yang Dapat
Menawanku Selain Engkau

Ya Rohim……….
Jika Cinta Adalah Pengorbanan
Tumbuhkan Niat Dari Semua Pengorbananku
Semata-mata Tulus Untuk-Mu
Agar Aku Ikhlas Menerima Apapun Keputusan-Mu

Ya Robbii……….
Jika Rindu Adalah Rasa Sakit
Yang Tidak Menemukan Muaranya
Penuhilah Rasa Sakitku
Dengan Rindu Kepada-Mu
Dan Jadikan Kematianku Sebagai
Muara Pertemuanku Dengan-Mu
Ya Robbii……….
Jika Sayang Adalah Sesuatu Yang Mempesona
Ikatlah Aku Dengan Pesona-Mu
Agar Damai Senantiasa Kurasakan
Saat Terucap Syukurku Atas Nikmat Dari-Mu

Ya Alloh……….
Jika Kasih Adalah Kebahagiaan
Yang Tiada Bertepi
Tumbuhkan Kebahagiaan Dalam Hidupku
Di saat Kupersembahkan Sesuatu Untuk-Mu

cukuplah Allah

Ya Alloh……….
Hatiku Hanya Cukup Untuk Satu Cinta
Jika Aku Tak Dapat Mengisinya Dengan Cinta Kepada-Mu
Kemanakah Wajahku Hendak Kusembunyikan Dari-Mu

Ya Ar-Rahman………
Dunia yang Engkau Bentangkan Begitu Luas
Bagai Belantara Yang Tak Dapat Kutembus
Di Malam Yang Gelap Gulita
Agar Tidak Tersesat Dalam Menapakinya

Ya Ar-Rahhim…….
Berikan Alas Kaki Buat Hamba Agar Jalan Yg Kutapaki Terasa Nikmat
Meski Penuh Dengan Bebatuan Runcing & Duri Yang Tajam
Hamba Sedar Semua Ini Milikmu Dan Suatu Saat
Jika Kau Kehendaki Semuanya Akan Kembali Jua Kepada-Mu

Hamba pasrahkan kehidupan hamba kepada-Mu

Sumber:http://sajak-alhidayah.blogspot.com/

Ketika Hati Menangis

hati Allah

Tuhanku….

ketika hati menangis, hanya kau saja yang tahu

Tuhanku….

Ketika mereka meninggalkan aku sendiri

Ketika dunia tiada simpati, Kau tetap mendengar rintihanku

PadaMu tempatku menagih kasih

Ketenangan kurasa mendekatiMu

Syahdu malam tak terasa sunyi

Tuhanku….

Ketika aku dalam kepayahan, dalam kesendirian dihimpit cobaan

Kau beri aku kesabaran, pengalaman mengajar arti kematangan

Lantas Kau membuka pintu hatiku, untuk memberi kemaafan

Pada mereka yang pernah melupakanku

Tuhanku….

Ketika aku buntu

Kau berikan aku kekuatan, kau tunjukkan aku jalan

Kau tak biarkan aku sendirian

Tuhanku….

Yang Maha Pengasih, Rahmatmu tak terkira

Syukurku melangit pun tak tercapai

Sungguh aku merasa berdosa karena dulu sering lalai

Semoga penyesalanku Kau terima

Sumber: http://sajak-alhidayah.blogspot.com/

I am a Muslim, but only by Name

Al Quran

I am a Muslim, but only by name
When it comes to practicing, what a shame!
I go to friends and relatives in suit and tie
It’s alright if I occasionally lie
Yes I practice, BUT when it suits me
Or more to the point, when it pleases society.
If I show my ankles, they’ll point and laugh
They’ll think it’s too short and reckon I’m daft.
If I trim my moustache and grow the beard
They’ll reckon I’m a fanatic or something weird.
If I wear the sunnah I’ll get great reward
But the Kuffaar will look down on me, that I can’t afford.
Yes I’m a Muslim, but only by name
I make excuses which I admit are rather lame.
Yes I’m a sane man and I’m on the right track
Who am I kidding, I feel like a right jack!
To hide my inferiority complex I protest it’s unimportant
Though my heart screams to tell me I’m a blatant fraudulent
The best thing is no-one can hear what’s going on inside
People think I’ve got it made and with my life I’m satisfied.
But I’m afraid this is a fable and it’s a pure deception
I have no peace of mind but this I daren’t even mention.
If I remain ignorant it’s OK, ‘cos then I don’t have to practice
Yes I’m conniving and these are baseless evil tactics.
But I read the Kalima and I think I have Imaan
I can’t help my attitude – I was placed in a Kufrstaan.
Yes I’m a Muslim, but only by name
And with my precious life I’m playing a foolish disastrous game!

A little Muslim from Palestine
I’ll always be a contender
Yes I know my bones are very tender
And by Allah you won’t see me surrender
Look at my eyes/ you’ll see no butterflies
My home is filled with cries ÉÉ.due to all the lost lives
But I swear by Allah I’ll never compromise
I’ll still throw the stones even with my broken bones
Why can’t I hear from you, don’t you have any phones?
Yes I forgot, you’re not on the chase, try it out and put your self in my place
Soon I’ll return to my lord, the one that deserves every grace
Oh you don’t have to worry because of me you’ll find no trace
You could have sent me at least one dinner plate
I guess it is my fate
It really is to late, why did you wait
And la ilaha ill Allah is my mate

My Beloved

There was a time in my youth,
When Islam was only a custom.
They said “say La IIaha IIIa Allah,..
And pray, you’ll go to Heaven.”

Ah, how simple, no struggle in this,
Just a word, and simple act.
Thereafter I’m absorbed in this world again,
With my ‘assured’ place in Paradise intact.

But this was not to be my fate
For ALLAH chose to guide my heart.
I learnt of a man who struggled so hard
When his mission was from the start.

The story of someone who had morals,
Spoke gently, kindness he knew.
Never fearing to say what’s right,
His conviction in ISLAM was true.

The touch of his hand was as soft as silk
To comfort a crying child.
To mend his clothes, or do the chores,
Never complaining, he always smiled.

A living he made with his bare hands,
The same that held his mighty sword.
Valour shone from the edge of his blade,

His smell was always of musk,
And cleanliness he kept at his best.
Stark contrast with the heroes of today,
Who stink of beer and sweat.

He held the hands of his companions.
Unashamed to play with many children.
So modest, so humble, a perfect example,
That strangers could not recognise him.

His eyes slept little for nights were precious,
His prayers he treasured much greater.
To pray Tahajjud in the depths of night,
Seeking forgiveness, and nearness to his Creator.

He broke his tooth for me at Uhud,
And bled for me at Ta’if.
He cried for me, tears of concern,
Just so I could have this belief.

His enemies admired his teachings,
Uniting every religion, every clan.
Till ISLAM came to every corner of the world,
O, but indeed he was only a man.

To own a house, or build his wealth
Was not his main priority.
To establish ISLAM was more essential,
To bring us under a Higher Authority.

Don’t you want him to plea for your case,
When before ALLAH-The Judge-you stand?
Don’t you wish to be around his fountain,
A burning desire to drink from his hand?

So I love him more than all creation,
My Leader, my Humble Prophet.
Muhammad (SAWS) was a mercy to all mankind,
And to me, he is MY BELOVED !

by Ahmed M Hashim